500 Lagu Lahir di Indonesia per Hari | Komunitas Indie Lampung (KO.I.LA.)
LAMPUNG MUSIC COMMUNITY

Selasa, 04 Oktober 2011

500 Lagu Lahir di Indonesia per Hari

Share this on :

Yogyakarta (ANTARA News) – Potensi perkembangan seni musik di Indonesia ternyata sedemikian besar, bahkan menurut penelitian jumlah lagu yang diciptakan oleh seniman Indonesia mencapai 500 lagu per hari.
“Musik di Indonesia sebenarnya sangat berpotensi untuk dikembangkan, apalagi jumlah seniman musik Indonesia cukup banyak,” kata pemusik Indonesia Anang Hermansyah dalam acara “Multiply Your Music” yang diselenggarakan oleh “Intel Indonesia Corporation” di Yogyakarta, Jumat.
Terdapat berbagai jenis musik yang disukai oleh para seniman Indonesia, namun hanya beberapa genre yang bisa menembus industri musik.
Karena itu, diperlukan wadah yang bisa menampung semua jenis musik, salah satu caranya adalah melalui portal musik independen, katanya.
Suami penyanyi Krisdayanti tersebut mengatakan portal semacam ini efektif dan efisien bagi para musisi untuk memasarkan karyanya, meskipun karya yang dihasilkannya tersebut tidak cukup populer di industri musik.
“Melalui portal independen ini, semua genre musik bisa ditampung tanpa bermodal uang,” kata Anang yang juga pemilik “Independent Music Portal” (IM:PORT).
Perkembangan zaman tidak lagi berpihak pada industri musik konvensional seperti kaset dan “Compact Disk” (CD), namun sudah beralih pada teknologi digital.
“Tahun ini hasil penjualan kaset dan CD berada di bawah 1 juta copy, padahal beberapa tahun lalu mencapai lebih dari 5 juta copy,” katanya.
Portal musik independen merupakan sebuah jawaban dari fenomena digital yang bercirikan efisiensi.
“Sampai saat ini di IM:PORT dapat dijumpai sekitar 10 ribu lagu karya dari sekitar 2.500 band di Indonesia,” katanya.
Semua lagu yang telah masuk ke portal musik independen dapat dibeli oleh masyarakat. Keuntungan dari kompensasi `download` oleh pembeli dibagi untuk musisi dan manajemen portal.
IM:PORT juga bekerjasama dengan penyedia layanan seluler untuk memasarkan lagu-lagu tersebut melalui program “Ring Back Tone” (RBT).
“Pasar RBT ini memiliki prospek yang bagus, saat ini baru sembilan persen atau sekitar 5 juta pengguna layanan seluler yang berlangganan RBT, sedangkan yang lain masih berpotensi untuk dirangkul guna mendukung industri musik,” katanya.(*)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management